Menikmati Hidup


Semua hal didalam hidup bersifat tidak kekal. Ketika semuanya lancar, nikmati saja. Jika tidak mulus janganlah kuatir. Ada yang mengilustrasikan kehidupan ini seperti roller coaster yang naik turun, sebentar diatas dan sebentar lagi dibawah. Sewaktu- waktu hidup terasa nikmat dan indah, namun jika awan mendung tiba, hidup ini terasa berat. Namun, jika memang demikian hidup ini terasa membosankan.

Sepertinya hidup ini lebih tepat digambarkan seperti kereta api yang sedang melaju. Ada masanya kereta api mengalami guncangan dan gangguan. Akan tetapi, baik mengalami gangguan atau tidak ada gangguan, ular besi itu harus terus melaju sampai ke satu titik.

Begitu juga dengan proses kehidupan manusia. Kadang mulus, suatu ketika biasa- biasa saja dan ada masanya mengalami kesulitan bahkan gagal. Tidak mudah dan sulit ditebak. Bahkan, hidup ini susah coy!. Seakan- akan hidup ini tidak bebas dan merepotkan. Setiap yang manusia inginkan tidak selalu terjadi.

Itulah hidup. Banyak yang mengatakan takdir atau nasib hidup sudah ditentukan. Bukankah kita yang memutuskan dan menjalaninya?. Sang Pencipta menciptakan dan memelihara ciptaan-Nya. Manusia bukanlah robot-Nya. Dia memberikan manusia kuasa untuk memutuskan pilihannya. Meskipun hak itu terbatas. Menikmati hidup tidak tergantung dengan harta, keluarga, prestasi bahkan tidak punya apapun sama sekali. Bukan itu. Namun kuncinya adalah menjalani hari- hari senantiasa dalam kehendak-Nya. Karena manusia diciptakan untuk Sang Pencipta

Ingatlah, apapun yang terjadi dalam hidup ini Sang Mahakuasa bekerja didalamnya untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia. Sekarang, pilihan untuk menikmati hidup baik ketika susah dan senang, manusia sendiri yang menentukan.

Salam

Semua hal didalam hidup bersifat tidak kekal. Ketika semuanya lancar, nikmati saja. Jika tidak mulus janganlah kuatir. Ada yang mengilustrasikan kehidupan ini seperti roller coaster yang naik turun, sebentar diatas dan sebentar lagi dibawah. Sewaktu- waktu hidup terasa nikmat dan indah, namun jika awan mendung tiba, hidup ini terasa berat. Namun, jika memang demikian hidup ini terasa membosankan. Sepertinya hidup ini lebih tepat digambarkan seperti kereta api yang sedang melaju. Ada masanya kereta api mengalami guncangan dan gangguan. Akan tetapi, baik mengalami gangguan atau tidak ada gangguan, ular besi itu harus terus melaju sampai ke satu titik. Begitu juga dengan proses kehidupan manusia. Kadang mulus, suatu ketika biasa- biasa saja dan ada masanya mengalami kesulitan bahkan gagal. Tidak mudah dan sulit ditebak. Bahkan, hidup ini susah coy!. Seakan- akan hidup ini tidak bebas dan merepotkan. Setiap yang manusia inginkan tidak selalu terjadi. Itulah hidup. Banyak yang mengatakan takdir atau nasib hidup sudah ditentukan. Bukankah kita yang memutuskan dan menjalaninya?. Sang Pencipta menciptakan dan memelihara ciptaan-Nya. Manusia bukanlah robot-Nya. Dia memberikan manusia kuasa untuk memutuskan pilihannya. Meskipun hak itu terbatas. Menikmati hidup tidak tergantung dengan harta, keluarga, prestasi bahkan tidak punya apapun sama sekali. Bukan itu. Namun kuncinya adalah menjalani hari- hari senantiasa dalam kehendak-Nya. Karena manusia diciptakan untuk Sang Pencipta Ingatlah, apapun yang terjadi dalam hidup ini Sang Mahakuasa bekerja didalamnya untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia. Sekarang, pilihan untuk menikmati hidup baik ketika susah dan senang, manusia sendiri yang menentukan. Salam Rianto Harpendi /rianto.hn @rianto_harpendi | rianto-harpendi.blogspot.com Selengkapnya... 0 0 0 0

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rianto.hn/menikmati-hidup_552c1ca16ea8344e5d8b4581
Semua hal didalam hidup bersifat tidak kekal. Ketika semuanya lancar, nikmati saja. Jika tidak mulus janganlah kuatir. Ada yang mengilustrasikan kehidupan ini seperti roller coaster yang naik turun, sebentar diatas dan sebentar lagi dibawah. Sewaktu- waktu hidup terasa nikmat dan indah, namun jika awan mendung tiba, hidup ini terasa berat. Namun, jika memang demikian hidup ini terasa membosankan. Sepertinya hidup ini lebih tepat digambarkan seperti kereta api yang sedang melaju. Ada masanya kereta api mengalami guncangan dan gangguan. Akan tetapi, baik mengalami gangguan atau tidak ada gangguan, ular besi itu harus terus melaju sampai ke satu titik. Begitu juga dengan proses kehidupan manusia. Kadang mulus, suatu ketika biasa- biasa saja dan ada masanya mengalami kesulitan bahkan gagal. Tidak mudah dan sulit ditebak. Bahkan, hidup ini susah coy!. Seakan- akan hidup ini tidak bebas dan merepotkan. Setiap yang manusia inginkan tidak selalu terjadi. Itulah hidup. Banyak yang mengatakan takdir atau nasib hidup sudah ditentukan. Bukankah kita yang memutuskan dan menjalaninya?. Sang Pencipta menciptakan dan memelihara ciptaan-Nya. Manusia bukanlah robot-Nya. Dia memberikan manusia kuasa untuk memutuskan pilihannya. Meskipun hak itu terbatas. Menikmati hidup tidak tergantung dengan harta, keluarga, prestasi bahkan tidak punya apapun sama sekali. Bukan itu. Namun kuncinya adalah menjalani hari- hari senantiasa dalam kehendak-Nya. Karena manusia diciptakan untuk Sang Pencipta Ingatlah, apapun yang terjadi dalam hidup ini Sang Mahakuasa bekerja didalamnya untuk mendatangkan kebaikan bagi manusia. Sekarang, pilihan untuk menikmati hidup baik ketika susah dan senang, manusia sendiri yang menentukan. Salam Rianto Harpendi /rianto.hn @rianto_harpendi | rianto-harpendi.blogspot.com Selengkapnya... 0 0 0 0

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rianto.hn/menikmati-hidup_552c1ca16ea8344e5d8b4581

Komentar