MENANTI YANG TAK TERLIHAT DITEMPAT PERSEMBUNYIAN




Dia tidak pernah berhenti mengasihi pendosa. Dia tidak pernah menyerah mengejarnya.
Kemanakah aku harus menjauhi-Mu? Bukankah dunia ini adalah milik-Mu? Kemanapun aku pergi, Engkau ada disana.
Lemah dan tak berdaya aku dihadapan-Mu. Karena dosa, aku memberontak dan berpaling dari-Mu.
Hatiku mati tak bernyawa. Tulang- tulangku patah karena beban dan pergumulanku.
Aku mencari-Mu tetapi tidak menemukan-Mu.

Aku lelah dengan semua penantian. Diam dan tak berdaya aku dihadapan-Mu.
Aku berlari dilorong yang gelap. Aku berteriak dari persembunyiaanku.
Aku adalah manusia yang celaka. Penuh dengan kemunafikan dan kesombongan.
Bangkai dosa aku makan dan hawa nafsu tidak lagi jijik bagiku.
Dimanakah Engkau, Penebusku? Janganlah menjauh dariku. Jangan palingkan wajah-Mu.
Aku membutuhkan-Mu karena dosa telah menawanku.
Oh Tuhan, akhirilah perbuatanku yang jahat ini. Kasihanilah aku orang yang berdosa ini.

Aku tidak bisa memahami jalan hidupku. Pikiran dan hatiku memberontak kepadaku.
Keluh kesah menjadi bagianku siang dan malam. Ketidakpastian sudah seperti makananku.
Berapa lama lagi ya Tuhan aku harus menunggu?
Berapa lama lagi aku harus bersembunyi dari-Mu?
Kasih setia-Mu tidak berkesudahan, selalu baru tiap pagi.
Pengharapanku adalah Engkau. Bersama-Mu aku tidak kekurangan apapun.

Menanti dengan diam pertolongan Tuhan adalah pilihanku.
Menantikan Dia sekalipun matahari tidak bersinar dan bumi tidak memberikan hasilnya.
Aku tidak tahu masa depanku. Aku hanya tahu, masa depanku ada didalam Dia.
Aku akan menantikan yang tak terlihat, sampai Engkau menyuruhku melangkah dari tempat persembunyianku.


Komentar