KEHIDUPAN YANG QUE SERA SERA



Saya terharu setiap kali melihat cuplikan video “que sera sera” yang dinyanyikan oleh sekelompok anak kecil di salah satu televisi swasta. Mereka membawakan lagu ini dengan penghayatan, sehingga setiap kata- kata dalam lagu ini begitu menusuk hati. Saat saya merenungkan makna lagu ini, ada hal penting yang dapat dijadikan nasihat dalam lirik lagu tersebut. Lagu ini pun sebenarnya lahir dari kisah nyata penyanyinya.
Que sera sera memiliki arti apapun yang terjadi terjadilah. Paling tidak ada dua makna penting yang tersirat dari makna que sera sera tersebut. Dua makna tersebut menurut saya paradoks, tinggal bagaimana kita menghayati bagaimana makna ini “sebenarnya”. Pertama, apa pun terjadi terjadilah, sekilas seperti manusia yang sedang pasrah akan nasib yang menimpanya. Pasrah akan kondisi yang menyedihkan menimpa hidup. Kedua, lagu ini mengajarkan kita arti sebuah penyerahan diri kepada sang Pemilik hidup tentang kehidupan kita yang belum dan tidak kita ketahui. Dalam lirik- lirik lagunya, berkisah tentang anak kecil yang bertanya kepada ibunya tentang apa yang terjadi di masa depannya. Jika dikaitkan makna pertama, jika kondisi anak tersebut kurang beruntung maka sang ibu yang “pasrah” akan mengatakan apapun yang terjadi terjadilah. Artinya sang ibu akan berkata kepada anaknya, “nak kita miskin jadi tidak akan mungkin nasib kita berubah”. Namun, jika kita implikasikan dengan makna kedua, ibu yang tersebut bisa saja mengatakan kepada anaknya, “nak, masa depan urusan Tuhan yang bisa kita lakukan sekarang lakukanlah”. Dua hal yang berbanding terbalik bukan?. Si ibu pada kasus pertama mengajarkan kepada anaknya untuk tidak berbuat banyak (pesimis) bahkan tidak percaya Tuhan sedangkan ibu pada kasus kedua mengajarkan kepada anaknya untuk menyerahkan masa depannya kepada Sang Khalik dengan berusaha apa yang bisa dilakukan sekarang.
Dua kasus yang berbanding terbalik diatas memang terjadi dalam kehidupan yang penuh intrik dan misteri ini. Bagaimana respon kita akan kondisi atau nasib yang kurang beruntung? Apakah kita lebih sering mengeluh atau bersyukur kepada Pencipta langit dan bumi?. Ingatlah, setiap kita pasti akan mengalami fase kehidupan yang baik dan tidak baik meskipun kadarnya berbeda- beda. Kita dilahirkan kurang berada dan berada itu adalah misteri Ilahi. Namun dibalik misteri itu, satu hal yang harus kita percaya bahwa keberadaan kita di dunia adalah sementara, yang paling utama dalam hidup manusia adalah kehidupannya setelah kematian. Kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi esok, satu tahun bahkan kematian kita. Yang hanya bisa kita lakukan adalah melakukan apa yang bisa dilakukan dan hasilnya diserahkan kepada sang pemilik hidup. Hidup ini indah jika kita hidup sesuai kehendak-Nya baik kita berada maupun tidak berada. Apapun yang terjadi terjadilah karena hidup ini anugerah.
Salam

Komentar