INTEGRITAS BUKAN IDEOLOGI



            Lagi- lagi, pemimpin atau pejabat negeri ini tersangkut kasus korupsi yang semakin mewabah sejak era reformasi. Setelah Andi Mallarangeng dan lainnya sudah menjadi pesakitan sebagai tersangka KPK, kini kasus korupsi melanda PKS yang notabene dikenal “bersih” dari korupsi. Adalah presiden PKS Luthfi Hasan Ishaqq (LHI), tersangka baru kasus impor daging. Kasus yang menimpa presiden sekaligus anggota DPR ini banyak menyita perhatian masyarakat dan politisi lainnya. Banyak politisi PKS bahkan masih tidak yakin LHI adalah orang yang mau korupsi demi 1 miliar rupiah, karena image LHI yang dikenal alim dan religius. Melihat “pembelaan” kawan- kawan LHI di PKS tersebut, saya sangat tergelitik. Apakah mereka lupa bahwa se-religius apapun kita dilihat orang tidak menjamin kita tidak akan korupsi.
            Sekali lagi kita melihat rusaknya mental dan jiwa pejabat di negeri ini. Kita tahu Partai Demokrat dengan ideologi kampanyenya “Katakan Tidak Pada Korupsi” menjadi senjata makan tuan. Partai demokrat yang begitu antusias mendukung antikorupsi, pada kenyataannya para kadernya sudah banyak terjerat kasus korupsi. Partai PKS khususnya LHI (mantan presidennya) mempunyai ideologi yang sangat bagus dan kedengarannya begitu mulia : Bersih dari Korupsi Bukan Prestasi, Tapi Kewajiban. Wah, kalau ini sesuai dengan tindakan mungkin korupsi impor daging itu tidak pernah terjadi. Dari kasus ini sekali kita melihat bahwa politisi dan pemimpin di negeri ini adalah orang- orang yang hanya pandai berideologi atau penipu!.
            Integritas adalah satunya kata dan tindakan. Mengapa saya mengatakan para pejabat dan politisi hanya seorang penipu? Kata- kata atau ideologi mereka tidak sesuai dengan tindakan mereka. Banyak bicara tetapi sedikit tindakan. Masyarakat Indonesia sudah bosan dengan basa basi pejabat- pejabat di negeri ini. Kita perlu tindakan yang konkrit tanpa basa basi. Kata- kata Katakan Tidak Pada Korupsi dan Bersih dari Korupsi Bukan Prestasi, Tapi Kewajiban tidak lebih dari pencitraan tanpa tindakan yang sesuai dengan kata- kata tersebut. Memiliki ideologi belum tentu berintegritas tetapi oarng yang berintegritas sudah pasti memiliki ideologi.
            Menemukan orang- orang yang berintegritas di Indonesia seperti menangkap angin, hampir mustahil. Tindakan- tindakan yang tidak sesuai dengan perkataan juga sudah menjangkit dikalangan calon pemimpin bangsa alias mahasiswa. Banyak mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia habis- habisan berdemo demi tuntutan diadilinya para koruptor di negeri ini. Hal itu tidak salah karena kebenaran haruslah diperjuangkan. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan besar bagi para pendemo- pendemo tersebut, apakah mereka juga adalah orang- orang yang berintegritas?. Mereka bisa saja berjerih lelah berdemo tetapi korupsi tidak akan pernah bisa hilang jika para mahasiswa tersebut masih ada yang berlaku curang seperti mencontek, titip absen ataupun lainnya.
            Kita tidak akan mungkin tidak korupsi jika kita tidak jujur pada hal- hal yang kecil dan sederhana. Setuju ?
Salam Indonesia

Komentar