SBY SUDAH MENJAWAB, BAGAIMANA DENGAN POLRI?



          Perbedaan pendapat dan adu kekuatan antara POLRI dan KPK akhirnya sedikit mereda, setelah Presiden SBY mempertemukan dua lembaga tersebut dan memberikan tanggapannya terhadap konflik yang menyita perhatian masyarakat Indonesia. Banyak pengamat politik dan pakar hukum, mengapresiasi pidato SBY (8 Oktober 2012) yang mengeluarkan solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik dua lembaga hukum tersebut.
Beberapa poin penting yang disampaikan oleh SBY tentunya hal harus ditindak lanjuti di lapangan. Poin pertama yang disampaikan SBY adalah penanganan kasus korupsi simulator sim akan ditangani sepenuhnya oleh KPK. Kedua, penangkapan Kompol Novel Baswedan di gedung KPK pada tanggal 5 Oktober lalu disesalkan SBY dan menurutnya timing dan cara yang dilakukan oleh POLRI tidak tepat untuk saat ini. Ketiga, dalam hal masa tugas penyidik KPK yang merupakan anggota polisi,  pemerintah akan mengeluarkan peraturan pemerintah dan memperbaharui MOU antara KPK - POLRI untuk mengatur kerjasama dua lembaga tersebut dalam memberantas korupsi.
            Jika diperhatikan dan dicermati keputusan yang diambil oleh SBY tentunya akan “menguntungkan” KPK dalam mengusut tuntas korupsi yang menjerat perwira tinggi POLRI. Dan yang pasti, masyarakat Indonesia berharap dengan keputusan yang sepertinya kurang memihak POLRI, pihak POLRI mendukung dan bersinergi dengan KPK dalam menyelesaikan kasus korupsi simolator sim.
            Nah, menarik untuk ditunggu adalah bagaimana sikap dan langkah konkrit selanjutnya yang akan diambil POLRI setelah Presiden SBY mengeluarkan intruksi tersebut. Apakah mereka rela untuk melepaskan penyidik KPK Novel Baswedan untuk menuntaskan kasus simulator SIM?
            Jika saat konflik KPK dan POLRI, Presiden SBY ditunggu masyarakat Indonesia mengambil keputusan menyelesaikan konflik tersebut, saatnya masyarakat Indonesia menunggu respon POLRI.

Komentar