DISIPLIN ROHANI



DEFINISI DAN TUJUAN
Disiplin rohani adalah kegiatan rohani yang dilakukan secara teratur sebagai cara dan alat untuk semakin serupa dengan Kristus. Disiplin rohani harus menjadi prioritas utama bagi kita jika kita mau hidup menurut kehendak Tuhan. Dengan melakukan disiplin rohani, kita menempatkan diri di hadapan Tuhan agar Dia mengubah hidup kita. Ingat, disiplin rohani adalah sarana anugerah Allah yang membentuk kita semakin serupa dengan-Nya. Jadi, kita bisa semakin serupa dengan Kristus karena anugerah-Nya melalui disiplin rohani.

DASAR ALKITABIAH
            Dalam 1 Petrus 15-16 dikatakan, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. Perintah Allah kepada kita yang sudah ditebus dari dosa adalah hidup kudus (hidup serupa dengan Kristus). Jika hidup kudus adalah kehendak- Nya, lalu apa yang harus kita lakukan dan adakah peran Allah dalam kekudusan hidup kita?. Peran kita untuk hidup kudus (hidup serupa dengan-Nya) adalah mengejar kekudusan itu sendiri (Ibrani 12;14b). Apa peran Allah dalam kekudusan kita? Ibrani 2;11a dikatakan, Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu. Jadi sebagus apapun disiplin rohani kita, jika bukan karena Tuhan tidak akan mungkin hidup kita kudus (serupa dengan-Nya). Jerry Bridges dalam bukunya Mengejar Kekudusan, mengatakan bahwa mengejar kekudusan adalah kerja sama antara Allah dan kita.

PRINSIP- PRINSIP DALAM DISIPLIN ROHANI
            Jika disiplin rohani begitu penting dalam kekristenan kita, yang menjadi pertanyaan untuk kita adalah apa motivasi kita melakukan disiplin rohani? Apakah karena proktat KTB? Supaya kita terlihat rohani? Atau karena paksaan untuk mencapai kurikulum pemuridan?. Berikut ini ada beberapa prinsip sebelum kita melakukan disiplin rohani.

1. Disiplin rohani harus dilakukan atas dasar kasih kepada Allah
Hukum kasih adalah hukum yang terutama dalam kekristenan. Jadi, segala hal yang kita lakukan termasuk disiplin rohani harus dikerjakan dengan motivasi karena kasih kita kepada Allah, bukan yang lain. Apakah kita melakukan disiplin rohani dengan terpaksa atau sukarela, terpancar dari hati kita ketika melakukannya. Banyak yang terpaksa atau ikut- ikutan melakukan disiplin rohani karena melakukannya bukan untuk Tuhan (Kolose 3:23) tetapi ada motif yang terselubung dan tidak murni dalam hatinya.

      2.  Disiplin rohani adalah proses dan sifatnya tidak kaku
Tuhan tidak membimbing semua orang dengan cara yang sama, termasuk dalam menjalankan disiplin rohani. Setiap kita punya jati diri dan diciptakan dengan keunikan tersendiri. Oleh karena itu, kita harus mengenali kepribadiaan kita sehingga tahu bagaimana memulai dan komitmen berdisiplin rohani. Selain itu, disiplin rohani adalah sebuah proses yang bertahap. Jika kita adalah petobat baru maka disiplin rohani yang harus dikerjakan dimulai dari disiplin rohani dasar seperti doa, BR dan saat teduh. Namun, jangan berhenti sampai di situ. Untuk semakin dalam, maka kita harus berani bayar harga untuk disiplin lanjutan seperti puasa, AWG dan lain- lain. Disiplin rohani juga tidak kaku sifatnya. Disiplin rohani bukan hanya soal berapa banyak waktu dan intensitas dalam melakukannya tetapi komitmen dan dampaknya bagi kita dalam melakukan disiplin rohani.

`     3.  Disiplin rohani menuntut pengorbanan dan kerja keras
Disiplin rohani bukan paksaan tetapi menuntut kerja keras dan pengorbanan. Dalam 1 Timotius 4;7b, Paulus mengatakan latihlah dirimu beribadah. Setiap hal dalam mengikut Tuhan perlu kerja keras dan pengorbanan. Tanpa pengorbanan dan kerja keras hasilnya tidak maksimal. Seorang gitaris tidak akan mungkin mahir bermain gitar jika tidak terus dilatih dengan kerja keras dan berkorban. Sadar atau tidak sadar, dengan kerja keras dan berkorban, maka disiplin rohani akan membentuk kebiasaan baru dalam hidup kita.

BAGAIMANA MENERAPKAN DISIPLIN ROHANI
            Langkah pertama dalam memulai disiplin rohani adalah kita harus punya tujuan dan rencana tindak untuk mencapai tujuan. Kemudian yang tidak kalah penting adalah selalu evaluasi bagaimana pengerjaan disiplin rohani yang kita lakukan. Jika kita melakukan disiplin rohani tanpa terjadi pertobatan maka segera hentikan dan selesaikan akar permasalahannya. Karena disiplin rohani tanpa perubahan hidup hanya aktifitas kedagingan dan kemunafikan. Berikut ini beberapa disiplin rohani yang umum dalam kekristenan.
  1. Hidup dalam Firman Tuhan
Hidup dalam Firman Tuhan berarti disiplin membaca, mempelajari, merenungkan dan menerapkan Firman Tuhan.
a.       Saat Teduh (mempelajari Firman Tuhan sebelum memulai hari)
b.      Bible Reading (memahami keseluruhan isi Alkitab)
c.       PA (penyelidikan Firman Allah untuk memahami prinsip- prinsip kebenaran)
d.      Ayat Hafalan (menghafal ayat adalah kunci kemenangan atas dosa)
e.       Baca Buku Rohani (memahami Firman Allah dari pemikiran orang lain hasil belajar Firman-Nya)
  2. Berdoa
Disiplin berdoa adalah tekun dan selalu berdoa dalam kehidupannya. Doa adalah cara utama yang Allah pakai untuk melakukan segala sesuatu. Tetapi doa bukanlah rutinitas atau daftar belanja permintaan kepada Allah. Bukan juga tongkat ajaib untuk memuaskan hasrat dan keinginan kita. Martin Luther mengatakan bahwa doa adalah nafas kehidupan orang percaya. Kita berhenti berdoa jika kita tidak bernafas lagi. Tekun berdoa menunjukkan kebergantungan kita kepada Allah.
  3. Solitude (AWG)
Solitude adalah kesendirian, tetapi bukan kesendirian yang betul-betul sendiri (kesepian), tetapi justru berdua bersama dengan Tuhan. Disiplin solitude menyangkut soal kesunyian luar pada tindakan tidak berbicara kepada orang lain tetapi berdialog bersama Tuhan, untuk sementara waktu dengan tujuan rohani.
  4. Berpuasa
Berpuasa berarti secara sukarela menahan diri dari dorongan normal yang timbul dari dalam tubuh kita demi tujuan rohani. Jadi, berpuasa tidak hanya terbatas pada perkara tidak makan atau minum saja.

PENUTUP
            Kegagalan kita tidak melakukan disiplin rohani berkaitan dengan kegagalan menyediakan waktu. Kegagalan menyediakan waktu terjadi karena kita tidak menjadikan disiplin rohani sebagai kebutuhan. Kita harus menyadari hidup menurut kehendak Allah harus siap menghadapi kenyataan bahwa kita akan selalu sibuk. Dengan melakukan disiplin rohani maka kita akan memahami kehendak Tuhan dalam seluruh aspek hidup kita. Jalan untuk hidup sesuai kehendak Allah adalah dengan melakukan disiplin rohani yang berpusatkan pada Kristus. Maukah anda mendisiplinkan diri dalam hal rohani?

Komentar